Allah berfirman : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku.Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Maidah [5]:3)
Kebanyakan orang berselisih pendapat mengenai sebab (‘illat) pengharaman daging babi. Namun, ditetapkan oleh ilmu pengetahuan kontemporer secara pasti bahwa daging babi ialah biang kerok terserangnya manusia oleh berbagai penyakit sebagai berikut:
1.Penyakit Sebangsa Cacing
Penyebabya dalah cacing-cacing yang hidup di dalam daging babi. Cacing-cacing ini bersemayam di dalam otot-otot pemakan daging babi, khususnya otot-otot pernapasan. Begitu pula cacing ini bersemayam di dalam anggota tubuh manusia yang bergerak, seperti otak, mata, paru-paru, dan jantung. Bila ia berada dalam otak, maka ia akan menyebabkan kegilaan (junum) atau lumpuh dan goncangan kepribadian. Bila sampai ke mata, maka akan menyebabkan kebutaan. Bila sampai ke diding hati (jantung), maka akan menimbulkan penurunan detaknya atau terpotongnya hati (dzabhah qalbiyyah). Jumlah orang ysng terserang penyakit ini di Amerika sebanyak 47 juta, dan tingkat kematian nya mencapai 30 persen.
2.Cacing Pita yang Dikenal dengan ’Taenia Solium’
Cacing ini bersemayam di dalam usus-usus halus pada tubuh manusia. Panjangnya mencapai 8 meter, terdiri dari antara 22:32 kaki yang menancap di dalam diding usus, dan benih-benihnya akan menyebar dengan aliran darah, untuk bersemayam di dalam anggota tubuh mana saja, seperti jantung, hati, mata, dan otot. Jika ia bersemayam di dalam otak, tempatnya yang paling prioritas, maka akan berakibat munculnya penyakit saraf otak.
3.Peradangan Lapisan Otak dan Virus sebangsa Babi yang Berenang
Penemuan bakteri ini pada tahun 1968 M telah diikuti oleh suatu interpretasi sebab yang ada di balik berbagai kondisi kematian misterius yang telah terjadi di Belanda dan Denmark. Jelaslah bahwa baktri dari babi ini sangat berpotensi untuk menyerang dan membunuh manusia. Juga berakibat timbulnya peradangan (pembakaran) di dalam katup-katup yang menempel/melekat pada otak. Dengan menyuntikkan racun tertentu di daerah sasarannya, maka akan mengantarkannya pada kematian. Orang yang selamat pada kematian setelah penyembuhan serius akan terkena ketulian permanen dan kehilangan keseimbangan.
4.Disentri Babi “Palandies“
Palandies adalah bakteri terbesar yang memiliki sel satu yang dapat menyerang manusia. Bakteri ini dapat ditemukan di dalam kotoran babi, dan akan pindah ke makanan manusia dengan berbagai cara. Bakteri – bakteri ini akan bersemayam bersamaan dengan benang dan darah di dalam usus – usus tebal pada tubuh manusia untuk menyebabkan diare dan disentri, disertai tingginya suhu panas. Bahkan terkadang bisa menyebabkan peradangan pada paru – paru dan uluh hati (jantung), dan melubangi kolone yang diakhiri dengan kematian.
5.Influensa Babi
Penyakit ini akan menyebar dalam bentuk wabah yang bisa menimpa jutaan manusia. Bahayanya akan berlipat ganda ketika mampu menyebabkan peradangan pada otak, dan penggelembungan di dalam hati (jantung), yang terkadang diikuti oleh penurunan secara mendadak dalam aktivitas.
Wabah ini perna menjadi wabah paling berbahaya dari jenis influensa babi yang pernah menggocang dunia pada tahun 1918 M. Pasalnya, dalam satu gelombang saja ia mampu membunuh sekitar 20 juta nyawa manusia.
Pada tahun 1977 M, Amerika pernah dicekam oleh jenis wabah ini, yang bisa menjulurkan kepalanya. Akibatnya, dewan komisi mengadakan pertemuan dengan para petinggi Amerika yang telah mengeluarkan untuk mengkomsunsi cairan pelindung yang diambil dari hewan yang kebal dari penyakit, semisal penyakit kulit pada setiap warga Amerika. Program tersebut menyita biaya 135 juta dolar.
6.Racun Makanan Babi
Hal ini membuktikan bahwa ciri – ciri daging dan lemak babi mudah hancur akibat ulah berbagai bibit penyakit, jika dibiarkan tampa didinginkan (di dalam kulkas), walaupun hanya untuk beberapa saat saja. Dan dalam banyak kesempatan, racun ini sungguh bisa mengakibatkan kematian.
7.Ular Perut Babi
Kedokteran pernah mengungkap terserangnya manusia oleh ular perut babi pada musim panas tahun 1982 M di wilayah selatan dari bagian negara Amerika serikat. Penyerangan ini merupakan reaksi dari memakan daging babi secara langsung atau akibat memakan materi – materi makanan yang telah tercemari oleh kotoran babi.
8.Cacing Lambung Bernanah
Maksudnya dalah cacing yang aslinya menyerang babi, tetapi berpindah kepada manusia melalui perantara babi, khususnya menyerang anak – anak. Cacing ini berakibat terjadinya diare dan peradangan isi perut / usus tebal.
9.Cacing Paru – Paru Babi
Cacing ini hidup di dalam paru – paru babi, dan berpindah kedalam tubuh manusia lewat perantara babi pula.
10.Disentri Amuba Babi
Disentri ini pindah menular ketubuh manusia memalui babi, mingingat babi memakan berbagai kotoran dan bangkai. Kebiasaan itu tidak akan terlepas darinya. Bahkan kalaupun ia tinggal di dalam sebaik – baik kandang, karena bisa saja ia memakan kotoran hewan – hewan lain yang bersamanya, atau kotarannya sendiri atau apa saja benda mati yang ia temukan ditengah – tengah perjalanannya.
Pembahasan ilmiah telah menuturkan bahwa tubuh babi mengandung sejumlah besar asam bolik. Itu tidak akan dikeluarkan darinya selain hanya dalam sejumlah kecil saja, yaitu jumlah yang tidak melampaui tiga persen. Pada sisi lain manusia selalu mengeluarkan asam bolik ini dari dalam tubuhnya sampai sembilan persen.
Melihat kandungan daging babi terhadap asam bolik yang bigitu besar yang diakibatkan oleh banyaknya yang masuk kedalam tubuhnya dan sedikitnya yang keluar, maka disinyalir bahwa orang – orang yang mengkomsumsi daging babi rata – rata akan mengeluh sakit rematik dan radang pada persendian yang berbeda. Terlebih lagi kita mengetahui bahwa serabut yang tebal akan menyebabkan kesukaran dalam pencernaanya dan mengendap didalam usus.
Secara analisis telah terbukti bahwa minyak babi mengandung sejumlah besar asam minyak yang kompleks (complikated fats), yang diantaranya adalah teriglycerides. Juga diketahui bahwa kadar kolesterol di dalam dagingnya lima belas kali lipat dari apa yang ada di dalam sapi. Kenyataan semacam ini sungguh sangat berbahaya. Pasalnya, kompleksitas minyak yang ada ini akan menambah zat kolesterol yang ada di dalam darah manusia. Sementara itu, materi ini apabilah melebihi dari jumlah umumnya, akan meresap di dalam urat- urat nadi tersebut dan meningkat suhu tekananya. Inilah penyebab utama dalam kebanyakan kondisi terpotongnya (jantung).
Kebanyakan orang berselisih pendapat mengenai sebab (‘illat) pengharaman daging babi. Namun, ditetapkan oleh ilmu pengetahuan kontemporer secara pasti bahwa daging babi ialah biang kerok terserangnya manusia oleh berbagai penyakit sebagai berikut:
1.Penyakit Sebangsa Cacing
Penyebabya dalah cacing-cacing yang hidup di dalam daging babi. Cacing-cacing ini bersemayam di dalam otot-otot pemakan daging babi, khususnya otot-otot pernapasan. Begitu pula cacing ini bersemayam di dalam anggota tubuh manusia yang bergerak, seperti otak, mata, paru-paru, dan jantung. Bila ia berada dalam otak, maka ia akan menyebabkan kegilaan (junum) atau lumpuh dan goncangan kepribadian. Bila sampai ke mata, maka akan menyebabkan kebutaan. Bila sampai ke diding hati (jantung), maka akan menimbulkan penurunan detaknya atau terpotongnya hati (dzabhah qalbiyyah). Jumlah orang ysng terserang penyakit ini di Amerika sebanyak 47 juta, dan tingkat kematian nya mencapai 30 persen.
2.Cacing Pita yang Dikenal dengan ’Taenia Solium’
Cacing ini bersemayam di dalam usus-usus halus pada tubuh manusia. Panjangnya mencapai 8 meter, terdiri dari antara 22:32 kaki yang menancap di dalam diding usus, dan benih-benihnya akan menyebar dengan aliran darah, untuk bersemayam di dalam anggota tubuh mana saja, seperti jantung, hati, mata, dan otot. Jika ia bersemayam di dalam otak, tempatnya yang paling prioritas, maka akan berakibat munculnya penyakit saraf otak.
3.Peradangan Lapisan Otak dan Virus sebangsa Babi yang Berenang
Penemuan bakteri ini pada tahun 1968 M telah diikuti oleh suatu interpretasi sebab yang ada di balik berbagai kondisi kematian misterius yang telah terjadi di Belanda dan Denmark. Jelaslah bahwa baktri dari babi ini sangat berpotensi untuk menyerang dan membunuh manusia. Juga berakibat timbulnya peradangan (pembakaran) di dalam katup-katup yang menempel/melekat pada otak. Dengan menyuntikkan racun tertentu di daerah sasarannya, maka akan mengantarkannya pada kematian. Orang yang selamat pada kematian setelah penyembuhan serius akan terkena ketulian permanen dan kehilangan keseimbangan.
4.Disentri Babi “Palandies“
Palandies adalah bakteri terbesar yang memiliki sel satu yang dapat menyerang manusia. Bakteri ini dapat ditemukan di dalam kotoran babi, dan akan pindah ke makanan manusia dengan berbagai cara. Bakteri – bakteri ini akan bersemayam bersamaan dengan benang dan darah di dalam usus – usus tebal pada tubuh manusia untuk menyebabkan diare dan disentri, disertai tingginya suhu panas. Bahkan terkadang bisa menyebabkan peradangan pada paru – paru dan uluh hati (jantung), dan melubangi kolone yang diakhiri dengan kematian.
5.Influensa Babi
Penyakit ini akan menyebar dalam bentuk wabah yang bisa menimpa jutaan manusia. Bahayanya akan berlipat ganda ketika mampu menyebabkan peradangan pada otak, dan penggelembungan di dalam hati (jantung), yang terkadang diikuti oleh penurunan secara mendadak dalam aktivitas.
Wabah ini perna menjadi wabah paling berbahaya dari jenis influensa babi yang pernah menggocang dunia pada tahun 1918 M. Pasalnya, dalam satu gelombang saja ia mampu membunuh sekitar 20 juta nyawa manusia.
Pada tahun 1977 M, Amerika pernah dicekam oleh jenis wabah ini, yang bisa menjulurkan kepalanya. Akibatnya, dewan komisi mengadakan pertemuan dengan para petinggi Amerika yang telah mengeluarkan untuk mengkomsunsi cairan pelindung yang diambil dari hewan yang kebal dari penyakit, semisal penyakit kulit pada setiap warga Amerika. Program tersebut menyita biaya 135 juta dolar.
6.Racun Makanan Babi
Hal ini membuktikan bahwa ciri – ciri daging dan lemak babi mudah hancur akibat ulah berbagai bibit penyakit, jika dibiarkan tampa didinginkan (di dalam kulkas), walaupun hanya untuk beberapa saat saja. Dan dalam banyak kesempatan, racun ini sungguh bisa mengakibatkan kematian.
7.Ular Perut Babi
Kedokteran pernah mengungkap terserangnya manusia oleh ular perut babi pada musim panas tahun 1982 M di wilayah selatan dari bagian negara Amerika serikat. Penyerangan ini merupakan reaksi dari memakan daging babi secara langsung atau akibat memakan materi – materi makanan yang telah tercemari oleh kotoran babi.
8.Cacing Lambung Bernanah
Maksudnya dalah cacing yang aslinya menyerang babi, tetapi berpindah kepada manusia melalui perantara babi, khususnya menyerang anak – anak. Cacing ini berakibat terjadinya diare dan peradangan isi perut / usus tebal.
9.Cacing Paru – Paru Babi
Cacing ini hidup di dalam paru – paru babi, dan berpindah kedalam tubuh manusia lewat perantara babi pula.
10.Disentri Amuba Babi
Disentri ini pindah menular ketubuh manusia memalui babi, mingingat babi memakan berbagai kotoran dan bangkai. Kebiasaan itu tidak akan terlepas darinya. Bahkan kalaupun ia tinggal di dalam sebaik – baik kandang, karena bisa saja ia memakan kotoran hewan – hewan lain yang bersamanya, atau kotarannya sendiri atau apa saja benda mati yang ia temukan ditengah – tengah perjalanannya.
Pembahasan ilmiah telah menuturkan bahwa tubuh babi mengandung sejumlah besar asam bolik. Itu tidak akan dikeluarkan darinya selain hanya dalam sejumlah kecil saja, yaitu jumlah yang tidak melampaui tiga persen. Pada sisi lain manusia selalu mengeluarkan asam bolik ini dari dalam tubuhnya sampai sembilan persen.
Melihat kandungan daging babi terhadap asam bolik yang bigitu besar yang diakibatkan oleh banyaknya yang masuk kedalam tubuhnya dan sedikitnya yang keluar, maka disinyalir bahwa orang – orang yang mengkomsumsi daging babi rata – rata akan mengeluh sakit rematik dan radang pada persendian yang berbeda. Terlebih lagi kita mengetahui bahwa serabut yang tebal akan menyebabkan kesukaran dalam pencernaanya dan mengendap didalam usus.
Secara analisis telah terbukti bahwa minyak babi mengandung sejumlah besar asam minyak yang kompleks (complikated fats), yang diantaranya adalah teriglycerides. Juga diketahui bahwa kadar kolesterol di dalam dagingnya lima belas kali lipat dari apa yang ada di dalam sapi. Kenyataan semacam ini sungguh sangat berbahaya. Pasalnya, kompleksitas minyak yang ada ini akan menambah zat kolesterol yang ada di dalam darah manusia. Sementara itu, materi ini apabilah melebihi dari jumlah umumnya, akan meresap di dalam urat- urat nadi tersebut dan meningkat suhu tekananya. Inilah penyebab utama dalam kebanyakan kondisi terpotongnya (jantung).